LPDB Koperasi Perkuat Ekosistem Inkubator, Siapkan Koperasi Desa Merah Putih (KDKMP) Jadi Prioritas 2026

MAKASSAR – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi (LPDB Koperasi) kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekosistem koperasi nasional melalui pelaksanaan Evaluasi Program Inkubator Tahun 2025.

Kegiatan ini menjadi momentum strategis bagi LPDB Koperasi untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan kualitas pendampingan koperasi, termasuk dalam mendukung percepatan Program Nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP).

Turut hadir dalam acara ini Destry Anna Sari Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kementerian Koperasi, Elfis Rudi Direktur Pengadaan PT Agrinas Pangan Nusantara.

Direktur Keuangan LPDB Koperasi Bambang Sadewo dan Direktur Umum dan Hukum LPDB Koperasi Deva Rachman.

Direktur Utama LPDB Koperasi, Krisdianto, menyampaikan bahwa program inkubasi memiliki peran penting dalam mendorong koperasi menuju tata kelola yang profesional, berdaya saing, dan modern.

“LPDB Koperasi berkomitmen untuk terus menyempurnakan layanan penyaluran dana bergulir maupun program inkubator agar terbentuk ekosistem koperasi yang inklusif, kuat, dan berkelanjutan. Tahun 2026, fokus kami secara khusus diarahkan pada Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai bagian dari program prioritas nasional,” ujarnya.

Inkubasi 187 Tenant di 11 Provinsi

Pada tahun 2025, LPDB Koperasi bermitra dengan 15 lembaga inkubator, yang telah melakukan pendampingan intensif selama enam bulan kepada 187 tenant koperasi yang tersebar di 11 provinsi, yaitu Aceh, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, hingga Sulawesi Tengah.

Pendampingan meliputi penguatan kelembagaan, pembenahan tata kelola usaha dan keuangan, penyusunan pelaporan Rapat Anggota Tahunan (RAT), hingga pengembangan akses kemitraan bisnis. Hasilnya, terdapat 56 tenant koperasi yang berhasil memperoleh komitmen pendanaan, investasi, maupun kerja sama (off-taker) dengan total nominal mencapai Rp105,1 miliar.

Selain itu, 22 tenant koperasi juga telah mengajukan permohonan pendanaan melalui dana bergulir LPDB Koperasi.

Sementara itu, Direktur Umum dan Hukum LPDB Koperasi, Deva Rachman menegaskan bahwa kegiatan evaluasi ini menjadi wadah konsolidasi untuk memperkuat kualitas dan arah program.

“Kami berharap lembaga inkubator semakin memiliki pemahaman yang lebih baik dalam melaksanakan inkubasi koperasi, terutama dalam mendukung penguatan koperasi desa sebagai prioritas nasional. Saat ini LPDB Koperasi juga telah membuka pendaftaran Program Inkubasi Tahun 2026 sejak 2 Oktober hingga 2 Desember 2025 dengan sasaran KDKMP dan koperasi sektor riil,” jelasnya.

Dukungan Nyata untuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih

Program inkubator LPDB Koperasi disiapkan menjadi instrumen alternatif pendukung utama bagi keberhasilan program KDKMP. Melalui pendampingan intensif, akses pendanaan, dan ekosistem kemitraan, koperasi desa diharapkan dapat tumbuh sebagai pusat ekonomi lokal yang mandiri, produktif, dan berdampak langsung bagi masyarakat.

“LPDB Koperasi menegaskan bahwa program inkubator akan terus berkembang secara berkelanjutan dan adaptif sesuai kebutuhan koperasi di berbagai daerah. Penguatan inkubator menjadi langkah strategis dalam memastikan koperasi mampu naik kelas dan menjadi pemain penting dalam perekonomian nasional,” ungkap Krisdianto.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap lembaga inkubator mitra LPDB Koperasi tahun 2025, LPDB Koperasi memberikan penghargaan lembaga inkubator terbaik tahun 2025 yakni Inkubator Cah Angon dari wilayah Jawa Timur.

Penghargaan ini diberikan untuk memicu semangat dari para lembaga inkubator dalam mendampingi koperasi agar naik kelas dan memberikan dampak terhadap perekonomian masyarakat.

Makassar, 23 November 2025
Humas LPDB
www.lpdb.go.id

Leave a Replay

Berita Lainnya