Koperasi merupakan lembaga ekonomi nasional yang memiliki karakter positif bagi kepribadian bangsa. Sebagai lembaga ekonomi yang menjadi sokoguru ekonomi Indonesia, koperasi terbukti mampu bertahan menghadapi masa krisis ekonomi global dari waktu ke waktu.
Seperti yang dialami Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Berkat Bulukumba di Sulawesi Selatan. Koperasi ini dapat tumbuh, berekspansi, dan berkembang ke arah yang lebih baik.
KSP Berkat Bukukumba merupakan koperasi berbadan hukum provinsi yang telah memperoleh sertifikat penilaian kesehatan tahun buku 2016 dengan nilai cukup sehat. Koperasi yang diketuai oleh Andi Makkasau ini telah memiliki 34 kantor cabang dan 43 kantor cabang pembantu dengan total 77 kantor yang tersebar di seluruh Pulau Sulawesi, dan hingga kini telah memiliki lebih dari 400 karyawan.
Ketua KSP Berkat Bulukumba Andi Makkasau mengatakan, koperasi sempat merasakan dampak signifikan akibat terjangan pandemi Covid-19 pada tahun 2020 hingga sekarang. Masa dimana koperasi mengalami pertumbuhan anggota yang cukup pesat dan membutuhkan banyak modal kerja, namun disisi lain omzet anggota sedang menurun drastis karena sepinya pasar dan penjualan.
“Pengurus mencari cara agar usaha koperasi dan anggota dapat terus berjalan kendati Covid-19 belum juga usai. Pertumbuhan anggota yang semakin besar sehingga membutuhkan modal kerja yang cukup, menjadi dasar kami untuk mengajukan pinjaman ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) pada tahun 2022,” kata Andi.
Andi menjelaskan, anggota yang selama ini setia melakukan aktifitas simpan pinjam ke koperasi kian membutuhkan modal besar karena usahanya semakin berkembang. Alasan ini juga yang mendasari KSP Berkat Bulukumba mengajukan pinjaman kepada LPDB-KUMKM hingga koperasi terus menginventarisasi usaha anggota agar diketahui pertumbuhan dan perkembangan usahanya.
“Alhamdulilah, permohonan pinjaman koperasi disetujui dan cair sebesar Rp20 miliar pada bulan Juni 2022. Koperasi bersyukur karena diberi kepercayaan kembali oleh LPDB-KUMKM dalam mengelola pinjaman. Sebelumnya pada tahun 2011, koperasi sempat menerima pinjaman LPDB-KUMKM sebesar Rp5 miliar dan pinjaman tersebut kini telah lunas. Suku bunga yang ditawarkan LPDB-KUMKM sangat rendah, sehingga koperasi pun wajib memberikan tarif bunga murah kepada anggota, terlebih dalam upaya pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19,” ujar Andi.
Mengingat banyak koperasi yang belum bisa menikmati layanan pinjaman/pembiayaan LPDB-KUMKM berbunga murah, Andi menilai bahwa hingga kini banyak koperasi di Indonesia yang belum memiliki administrasi sesuai mekanisme atau aturan yang ada. Padahal apabila koperasi dikelola secara profesional dan administrasi yang dikelola dengan baik, pasti memiliki peluang dan kesempatan yang besar dalam mengakses pembiayaan ke LPDB-KUMKM.
“Jika koperasi ingin berkembang, maka yang harus diperbaiki lebih dulu adalah administrasinya. Apabila memenuhi dari segi administratif, otomatis prospek usaha koperasi akan berkembang. Bagi koperasi yang administrasinya belum tertata dengan baik usahanya tidak akan berjalan dengan baik dan bertahan lama. Oleh sebab itu, sudah saatnya koperasi memperbaiki sisi administrasinya, juga meningkatkan kualitas SDM-nya, termasuk dari segi pengelolaan koperasi,” pesan Andi.
Dijelaskan Andi, anggota KSP Berkat Bulukumba mayoritas bergerak disektor produktif, seperti pertanian, perkebunan, pembibitan rumput laut, peternakan dan perdagangan. Pinjaman LPDB-KUMKM yang diperoleh koperasi seluruhnya diperuntukkan untuk sektor produktif, dengan syarat utama adalah telah menjadi anggota dan memiliki histori pinjaman yang lancar dan tidak bermasalah.
“Setelah adanya bantuan modal dari LPDB-KUMKM, manfaat yang diperoleh koperasi maupun anggota sangat besar. Di antaranya, ada pemulihan modal kerja yang dirasakan anggota, dari yang selama ini tidak bisa diberikan secara utuh oleh koperasi sesuai keinginan anggota, namun kini anggota dapat “penuh” mendapatkan modal usaha sesuai kebutuhan sehingga memiliki semangat dalam berupaya kembali menjalankan roda usaha yang terkendala dan merosot. Adanya dana bergulir ini mampu meningkatkan modal kerja anggota, sehingga usaha dapat kian produktif dan meningkat,” kata Andi.
Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, sebagai lembaga pembiayaan yang fokus pada perkuatan modal koperasi, LPDB-KUMKM akan terus melakukan upaya jemput bola dalam mencari koperasi potensial hingga ke pelosok Indonesia.
“Saat ini kami terus gencar melakukan upaya jemput bola dalam mendukung perkuatan modal koperasi-koperasi di Indonesia, bukan hanya di Pulau Jawa, tapi kami juga menyeluruh sampai ke Indonesia timur,” ujar Supomo dalam keterangannya, Senin (1/8/2022).
Menurut Supomo, upaya jemput bola ini dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi dan juga bimbingan teknis yang dilakukan oleh LPDB-KUMKM bersama dengan dinas-dinas di daerah yang membidangi koperasi dan UMKM.
“Sosialisasi terus kami laksanakan, dan juga bimtek, agar para koperasi merasakan manfaat layanan kami dalam mengajukan proposal pinjaman atau pembiayaan kepada kami,” kata Supomo.
Sulawesi Selatan, 1 Agustus 2022
Humas LPDB-KUMKM
www.lpdb.go.id